DI tahun 2024 Indonesia perlu memiliki sosok Presiden yang memiliki kemampuan mengembangkan sektor energi baru terbarukan atau yang dikenal dengan <i>renewable energy</i>.
Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira berpandangan, selama ini kepemimpinan nasional yang ada dinilai belum sanggup memanfaatkan sumber energi di dalam negeri secara maksimal.
"Indonesia punya banyak sumber energi terbarukan, tapi belum optimal dikembangkan," ujar Bhima seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, rabu (22/6).
Bhima menjelaskan, pemerintahan sekarang ini tak bisa menandingi perkembangan <i>renewable energy</i> di banyak negara di dunia.
"Sementara kondisi global menekan Indonesia agar bisa menurunkan emisi karbon secara signifikan," paparnya.
Oleh karena itu, mantan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini berpendapat diperlukan sosok pemimpin yang memiliki kemampuan mengelola sumber daya energi di dalam negeri agar bisa bersaing di tingkat global.
"Harus memahami dinamika global terkait pengembangan energi terbarukan ini," pungkasnya.